Kampung Inggris ( Kampoeng Inggris Pare ), Umumnya setiap pelajar yang datang untuk kursus bahasa inggris di kampung inggris pare merasa puas dan memiliki sejuta memoru indah yang tidak akan terlupakan, seperti salahsatu kawan kita ini, dia menulis diblog nya yang beralamat di sagoeleuser5.wordpress.com, dia mengambarkan pengalamannya selama di kampoeng inggris pare, berikut ini ceritannya;
Lokasi tepatnya adalah di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Saya berani katakan kalau di sini adalah pusat kursus Bahasa Inggris termurah dan terbesar di Indonesia.
Lokasi tepatnya adalah di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Saya berani katakan kalau di sini adalah pusat kursus Bahasa Inggris termurah dan terbesar di Indonesia.
Bayangkan saja, satu program intensif setiap hari selama 1 bulan dengan pertemuan selama 1,5 jam dihargai kurang dari 100 ribu. Kontras dengan Kursus E* Ataupun I** yang biasanya banyak tersedia dikota-kota yang bahkan mencapai 1 juta/bulan untuk pertemuan yang hanya 3 kali seminggu.
Namun, memang tempat belajar mengajarnya sederhana. Ada yang di dalam ruangan yang dibentuk dari batako tanpa semen dan cat, lalu duduk di kursi kayu. Ada juga di ruangan bersih tapi duduk lesehan. Bahkan ada yang di luar ruangan dengan memanfaatkan gazebo seadanya. Sederhana, namun saya rasa tidak mengurangi makna sedikitpun.
Kemudian saya katakan terbesar karena ada sekitar 30 lembaga kursus bahasa dengan kelebihannya masing-masing. Ada yang terkenal dengan program speakingnya (Dafodiles dan Webster), ada yang jago di grammer (Smart), ada yang punya program khusus TOEFL (Elfast), ada juga yang mempunyai ujian langsung ngobrol dengan turis asing di Bali (Harfard), dan sebagainya. Pilihan tergantung tujuan kita apa.
Ratusan, mungkin ribuan, orang yang sengaja datang ke Pare hanya untuk kursus. Asalnya ada yang dari Kalimantan, Sulawesi, Aceh, Lampung, NTB, Bandung, dsb. Anak Jakarta juga banyak
Tidak sulit juga menemui Sarjana Sastra Inggris yang kursus di sini. Salah satu teman saya lulusan sastra Inggris dari salah satu kampus swasta terkemuka mengaku pelajaran grammer di sini dalam sekali, banyak yang tidak didapatnya di kampus. Saya pun mengakui, pengajar-pengajar di sini sudah sangat expert untuk grammer.
Layaknya pusat-pusat pembelajaran di tempat lain, Kampung Bahasa juga menumbuhkan berbagai aktivitas perekonomian di Pare. Banyak tempat-tempat kos yang ditawarkan. Ada dua jenis tempat kos, English Area (EA) dan bukan EA. Kalau yang bukan EA, penghuni tempat kos hanya diberi fasilitas tempat tinggal saja. Sedangkan di EA, ada tambahan program yang ditawarkan untuk memperlancar belajar Bahasa Inggris. Ada macam-macam program yang ditawarkan EA. Program dasar adalah wajib berbahasa Ingris di lingkungan kos. Oleh karenanya, kebanyakan penghuni baru langsung mengidap penyakit gagu akut. Kemudian ada beberapa program tambahan lagi, tergantung tempatnya.
Saya contohkan satu EA, yaitu Access. tinggal di Access selama 2 minggu. Biayanya 175 ribu/bulan. Dengan uang sejumlah itu, kita sudah diberi fasilitas akomodasi sekaligus 3 program tambahan. Pertama, pk 5.00 – 6.30 adalah latihan membaca expression kemudian menghapalnya. Ada sekitar 10 expression setiap harinya. Ini sangat penting untuk membantu percakapan sehari-hari. Kedua, pk 16.00 – 17.30 ada kelas Pronounciation dengan logat Amrik. Di sinilah kelebihan Access, pronounce-nya bagus. Lalu, program yang terakhir, pk 18.30 – 20.00, kita diajak berdiskusi, berdepat, presentasi, nonton, dsb untuk mengaplikasikan Bahasa Inggris kita.
Memang akomodasi yang diberikan sederhana. Jangan harap di Kampung Bahasa bisa mendapat kamar kos ber-AC. Mencari kamar yang satu kamar untuk satu orang saja sulit. Kamar saya di Access diisi 4 orang dengan kasur kapuk tanpa dipan dan lemari. Tapi bagi saya fasilitas tersebut cukup nyaman dan manusiawi. Saya pernah dengar cerita, di daerah ini ada yang menawarkan kos (bukan EA) dengan biaya sewa 35 ribu/bulan. Tapi ini jarang-jarang. Kalau saya ambil rata-rata, kos bukan EA di Pare sebesar 75 ribu/bulan.
Program di asrama (EA) sengaja di-set subuh dan sore ke atas supaya pada jam kerja penghuni bisa ikut kursus lagi di luar sesuai tujuannya.
Tempat kursus kebanyakan tidak jauh dari kosan. Sangat mungkin untuk jalan kaki. Tapi sebagian besar memilih sepeda sebagai alat transportasi. Ya, sepeda, ini yang unik. Pertama kali sampai di terminal Kediri, saya terbengong-bengong melihat pemuda usia SMA memakai baju koko, sarung, lengkap dengan pecinya, ber-ontel ria di jalan. Tapi itu sudah biasa bagi masyarakat daerah itu.
Saking “in” nya sepeda, banyak bermunculan tempat penyewaan sepeda. Harganya sekitar 40 ribu/bulan. Bermacam pilihan sepeda yang ditawarkan, tapi kebanyakan sepeda tua. Kalau berniat kursus lebih dari 3 bulan, saya sarankan untuk membeli saja, jangan menyewa. Harga sepeda-sepeda second berkisar antara 100 – 300 ribu. Setelah kursus, sepeda itu bisa dijual lagi ke bengkel sepeda.
Masalah makanan, lebih mudah lagi. Makanan di sini murah. Sepiring nasi dengan ayam lengkap dengan sayurnya dihargai 4500. Nasi dengan telur dan sayur dihargai 3000. Yang lain mungkin bisa diprediksi sendiri. Budget makan 10 ribu/hari saya rasa cukup.
Semoga bermanfaat…=)
Budgeting kursus di Pare 3 bulan dari Jakarta
Lorena Eksekutif Jkt(Rw. Mangun) – Kediri 215.000
Kediri – kosan 10.000
Beli sepeda 100.000
Makan 3 bulan 1.000.000
Pulsa 3 bulan 150.000
Program speaking di Dafodiles 100.000
Wisata ke Bali 200.000
Program Planet English di Kresna 190.000
Kos di English Area Access (1 bulan) 175.000
Kos di bukan EA (2 bulan) 150.000
Kosan – Jombang 10.000
Kereta bisnis Bangunkarta 130.000
TOTAL 2.430.000
0 komentar:
Posting Komentar